Puisi Chairil Anwar. Di masa pembangunan ini. tuan hidup kembali. Dan bara kagum menjadi api. Di depan sekali tuan menanti. Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali. Pedang di kanan, keris di kiri. Berselempang semangat yang tak bisa mati. Analisis puisi judul diponegoro diponegoro merupakan seorang pangeran yang lahir pada 11 november 1785. Dengan demikian puisi karya chairil anwar ini termasuk ke dalam puisi perjuangan. Kata kata yang puitis juga menjadi daya tarik tersendiri untuk puisi karya chairil anwar tersebut. Silahkanlog in ataudaftaruntuk menyukai postingan. A. Struktur Fisik. 1. Diksi (pemilihan kata) Chairil Anwar dalam puisinya Diponegoro menggunakan kata yang mudah dipahami, sebagai contoh: "tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali". 2. Pengimajian (imagery, pencitraan) Pengimajian dapat dibedakan menjadi imaji auditif, imaji visual dan imaji taktil. 4. Amanat. Amanat adalah pesan pengarang kepada pembaca, baik tersurat meupun tersirat yang disampaikan melalui karyanya. Amanat yang hendak disampaikan oleh penyair dapat ditelaah setelah memahami tema, rasa dan nada puisi tersebut. Puisi Diponegoro karya Chairil Anwar yang bertema patriotisme misalnya, dapat ditafsirkan amanatnya sebagai Analisis struktural karya sastra, yang dalam hal ini puisi, dapat dilakukan dengan Dengan Mengurai Unsur Internal (Diksi, Imaji, Kata Kongret, Bahasa Piguratif) dan Eksternal Dalam Puisi (Tema, Rasa, Nada, Amanat). Dalam bab pembahasan makalah ini akan membahas tentang analisis struktural puisi "Penerimaan" karya Chairil Anwar. skru.

amanat puisi diponegoro karya chairil anwar