Kuncijawabannya adalah: C. Kewajiban dan modal. Dilansir dari Ensiklopedia, Pasivasebuah perusahaan dapat dibagi ke dalam dua kelompok berikutpasivasebuah perusahaan dapat dibagi ke dalam dua kelompok berikut Kewajiban dan modal.
11 Untuk menekankan bahwa kreditur mempunyai hak utama atas kekayaan perusahaan, maka susunan persamaan dasar akuntansi dapat diubah sebagai berikut :
Berikutdata perusahaan milik Tony Stark: - Pendapatan Jasa 40.000 Pasiva sebuah perusahaan dapat dibagi ke dalam dua kelompok berikut . answer choices . Aktiva dan modal . Akuntan yang bekerja pada sebuah perusahaan disebut. answer choices . Akuntan intern . Akuntan ekstern .
MenurutBaridwan (2000), laporan laba rugi dapat disajikan dalam dua bentuk, yaitu: Single Step Model: bentuk ini tidak melakukan pengelompokan atas pendapatan dan biaya ke dalam kelompok-kelompok usaha dan di luar usaha tetapi hanya dipisahkan antara pendapatan-pendapatan dan laba dengan biaya-biaya kerugian.
8 Pasiva sebuah perusahaan dapat dibagi ke dalam dua kelompok berikut : a) Aktiva dan modal. b) Piutang dan modal. c) Kewajiban dan modal *. d) Utang dan piutang. 9) Susunan persamaan dasar akuntansi ialah : a) Aktiva + Modal = Kewajiban. b) Aktiva = Kewajiban + Modal *. c) Modal - Aktiva = Kewajiban.
f4qqh. Di pembahasan sebelumnya, telah menjelaskan mengenai aktiva. Aktiva merupakan aset atau keuntungan jangka panjang yang bisa didapatkan oleh sebuah perusahaan atau pelaku bisnis. Akan tetapi, bentuk dari aktiva atau aset tidak selalu berhubungan dengan uang sebab kepemilikan gedung dan surat-surat berharga lainnya juga bisa dikatakan sebagai sebagai bagian dari aktiva karena mempunyai nilai atau value. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas mengenai aktiva, Anda bisa klik disini. Jika aktiva merupakan sebuah keuntungan, bagaimana dengan pasiva? banyak pengusaha memahami pasiva sebagai sebuah kerugian. Sebab, seorang pelaku usaha harus mengorbankan asetnya apabila ingin melakukan ekspansi atau pelebaran bisnis. Dilihat dari penjelasan singkat di atas, pasiva memang bisa dikategorikan ke dalam dua hal, yakni modal ekuitas dan juga hutang. Bagi seorang pelaku usaha, memahami pasiva sebagai investasi merupakan keputusan tepat. Sebab, mereka harus berani mengeluarkan modal besar apabila ingin membuatnya bisnisnya berkembang. Brian Tracy, seorang pengusaha dan motivational speaker asal Kanada pernah mengatakan,”masa depan adalah milik orang-orang yang berani mengambil resiko bukan mereka yang diam di zona nyaman.” Memahami Pasiva Memahami Pasiva – Pasiva liabilities merupakan sebuah pengorbanan ekonomi yang dilakukan oleh seorang pelaku usaha pada saat ini untuk mendapatkan keuntungan di masa depan. Dengan kata lain, hutang dilakukan secara sengaja untuk meningkatkan aktivitas usaha sehingga roda usaha terus berputar. Hutang yang dilakukan dalam bentuk pasiva dimaksudkan untuk permodalan usaha jadi berpotensi untuk mendapatkan laba yang lebih besar di masa depan. Sebagai contoh, seorang pengusaha kue mendapatkan orderan yang sangat banyak. Karena tidak memiliki uang untuk membeli bahan baku, ia harus melakukan peminjaman uang agar bisa dijadikan modal awal. Modal itulah yang disebut sebagai pasiva. Walaupun pada awalnya melakukan pengorbanan ekonomi, akan ada dampak positifnya di masa depan, yakni laba. Mehamami pasiva ini memang sangat diperlukan untuk para pelaku usaha agar berani mengambil keputusan. Liabilities tidak bisa dipisahkan dalam bisnis sebab tanpa adanya hal tersebut, pengusaha hanya akan terus berada di tempat yang sama karena tidak mampu mengembangkan bisnisnya. Jenis Pasiva Jenis Pasiva Pasiva dikategorikan ke dalam dua hal yakni modal ekuitas dan hutang. Biasanya, liabilities ini dibedakan ke dalam dua jenis yakni hutang jangka pendek current liabilities dan hutang jangka panjang long-term liabilities. Semakin lama waktunya, semakin besar pula pinjaman dan aktivitas usaha yang dilakukan, salah satu contoh yang paling umum adalah peminjaman uang dari bank. Hutang Jangka Pendek Current Liabilities Peminjaman dana yang dilakukan sebuah entitas bisnis namun dibayarkan dalam waktu singkat, kurang dari satu tahun pembukuan. Ada beberapa jenis hutang jangka pendek yang biasa dibuat oleh pelaku usaha, seperti 1. Utang Dagang account payable Utang dagang merupakan peminjaman yang dilakukan oleh seorang pelaku usaha lantaran harus melakukan pembelian bahan baku awal produk. Biasanya, pengusaha tersebut berhutang kepada supplier atau rekanan bisnis yang telah dipercaya untuk mengelola keperluan operasional utamanya. 2. Utang Wesel notes payable Hutang jangka pendek selanjutnya yang biasa dibuat oleh pelaku usaha ada utang wesel. Biasanya, surat berharga berisi perintah tanpa syarat ini harus dibayarkan dalam hitungan 30,60 atapun 90 hari, tergantung dengan kerjasama yang dilakukan antara kedua pihak bersangkutan. 3. Beban yang Wajib Dibayar Setiap bulan atau tahunnya, sebuah perusahaan pasti memiliki tagihan atau beban yang wajib dibayar, seperti biaya sewa gedung, gaji pegawai. Hutang ini sifatnya kekal dan menjadi kewajiban seorang pelaku usaha untuk membayarnya. 4. Penghasilan yang Ditangguhkan deferred revenue Penghasilan yang didapatkan oleh seorang pelaku usaha atas pekerjaan yang akan dilakukan di masa depan. Namun, keuntungannya sudah didapatkan atau dibayar terlebih dahulu, salah satunya dalam bentuk uang muka atau down payment DP. Oleh karena itu, hal ini disebut sebagai memahami pasiva. 5. Hutang Dividen deviden payable Sebagian besar pengusaha pasti memiliki investor atau penanam saham. Pada setiap periodenya, para investor akan mendapatkan keuntungan dari modal yang telah ia tanam. Apabila pemilik usaha belum membayarnya, hal tersebut dapat dihitung sebagai pasiva yang berbentuk hutang dividen. 6. Hutang Pajak tax payable Kewajiban sebuah perusahaan untuk membayar pajak pada setiap periodenya juga termasuk sebagai pasiva jenis hutang dengan jangka waktu pendek. Seluruh aset perusahan, termasuk hak karyawan juga harus terhitung dalam pajak untuk negara. Hutang Jangka Panjang Long Term Liabilities Hutang yang pembayaran waktunya relatif lebih lama dibandingkan current liabilities. Kebijakan ini biasanya diambil untuk melakukan sebuah aktivitas usaha yang lebih besar. Beberapa jenis dari hutang jangka panjang adalah 1. Peminjaman Uang ke Bank bank loan Pinjaman yang dilakukan seorang pelaku usaha ke bank dengan jumlah yang besar. Biasanya, peminjaman ini dilakukan untuk memperbesar ladang bisnis atau merger bersama perusahaan lain yang bergerak di bidang serupa. Melakukan kolaborasi untuk memperkenalkan produk ke khalayak ramai juga bisa menjadi alasan dari peminjaman ini. 2. Pinjaman Hipotek mortgage payable Seorang pelaku usaha biasanya melakukan pinjaman dana ke bank. Namun, pihak bank biasanya hanya akan memberikan dana tunai apabila ada jaminan yang diberikan kepada mereka. Salah satu jaminan yang biasa disanggupi adalah bangunan. Hal tersebut yang dikatakan sebagai pinjaman hipotek. 3. Hutang Obligasi bond payable Obligasi merupakan sebuah surat hutang yang biasanya dibuat oleh seorang pengusaha apabila ingin meminjamkan dana kepada pelaku bisnis lainnya. Dalam setiap obligasi, ada syarat-syarat tertentu yang seharusnya menjadi dasar pasiva itu dilakukan oleh kedua pihak. 4. Suberduresi subordinated loan Jenis pasiva jangka panjang yang lainnya adalah hutang suberduresi. Maksudnya adalah hutang yang mana dimiliki oleh investor atau penanam saham namun tidak diberatkan dengan bunga tambahan. 5. Sewa Dana payable leasme Peminjaman dana yang didapatkan oleh pelaku bisnis dari perusahaan asing guna melakukan ekspansi bisnis ke tahap yang lebih besar. Namun, biaya pengembaliannya dibayarkan secara bertahap dalam jangka waktu yang lama. 6. Dana Pemegang Saham holding company loan Pemberian dana dari perusahaan induk terhadap anak perusahaan sebagai bagian dari permodalan utama. Walaupun berada di dalam naungan yang serupa, modal tersebut tetap dianggap sebagai hutang dan wajib dibayarkan secara bertahap. Memahami Pasiva Sebagai Keuntungan Bagi Pelaku Usaha Secara eksplisit, Anda pasti memahami pasiva sebagai sebuah beban perusahaan sebab harus mengeluarkan uang. Namun, jangan salah, uang yang dikeluarkan dalam bentuk pasiva itu dapat memberikan dampak positif terhadap bisnis yang Anda jalani. Salah satu contoh yang paling mendasar adalah membayar gaji pegawai. Tanpa adanya anggota tambahan, pikiran Anda sebagai pemilik usaha akan terpecah belah ke berbagai hal yang berbeda. Dengan adanya, pegawai baru, Anda bisa fokus ke dalam hal yang lebih kecil. Selain itu, keberadaan pegawai baru juga meningkatkan pembuatan produk bisnis Anda sendiri. Dengan kata lain, setiap rupiah uang yang Anda keluarkan, pasti akan kembali di masa depan ketika bisnis Anda telah semakin besar.
1. Utang lain-lain digolongkan sebagai … A. Utang jangka pendek B. Utang jangka panjang C. Dianggap modal D. Pendapatan ditangguhkan 2. Apakah yang dipikirkan hewan ini ? A. Tulang B. Tikus C. Keju D. Rumah 3. Profesi Akuntan publik dapat digolongkan kedalam A. Akuntan intern B. Akuntan ekstern C. Akuntan pemerintah D. Akuntan pajak 4. Bukti transaksi penjualan atau pembelian secara kredit adalah A. Memo B. Nota kredit C. Nota debet D. Faktur 5. Perusahaan yang masuk golongan perusahaan industri ialah A. Percetakan B. Bengkel mobil C. Bioskop D. Toko yang menjual hasil pabrik 6. Pasiva sebuah perusahaan dapat dibagi ke dalam dua kelompok berikut A. Aktiva dan modal B. Piutang dan modal C. Kewajiban dan modal D. Utang dan piutang 7. Sebuah daftar yang memberikan perincian aktiva, perincian kewajiban, dan besar modal pada suatu waktu tertentu disebut A. Neraca B. Neraca bentuk skontro C. Neraca yang diklarifikasikan D. Laporan keuangan 8. Kategori aktiva lancar dapat meliputi A. Kas B. Piutang usaha C. Persediaan perlengkapan D. Benar semua 9. Kategori utang lancar dapat meliputi A. Utang usaha B. Utang hipotik C. Modal pemilik D. Benar semua 10. Yang masuk kedalam golongan rekening riil ialah A. Gaji yang masih harus dibayar B. Sewa yang dibayar di muka C. Kas D. Benar semua 11. Yang masuk kedalam golongan rekening nominal ialah A. Gaji yang dibayar dimuka B. Biaya gaji C. Gaji yang masih harus dibayar D. Salah semua 12. Dalam penyusunan neraca lajur, yang dibuat terlebih dulu adalah A. Neraca saldo B. Ayat penyusunan C. Laporan laba rugi D. Benar semua 13. Harta yang dimiliki oleh suatu perusahaan, disebut A. Aktiva B. Kewajiban C. Modal D. Hak kekayaan pemilik 14. Suatu daftar aktiva, kewajiban, dan modal suatu perusahaan pada tanggal tertentu, adalah A. Neraca B. Perhitungan laba rugi C. Laporan modal D. Laporan laba ditahan 15. Gambar di atas termasuk ke dalam aktiva A. Lancar B. Tidak lancar C. Kredit D. Debet 16. Perusahaan yang berbadan hukum di bawah ini adalah A. Perseroan firma B. Perseroan komanditer C. Perseroan terbatas D. Ketiga bentuk perusahaan tersebut diatas 17. Akuntan yang bekerja pada sebuah perusahaan disebut A. Akuntan intern B. Akuntan ekstern C. Akuntan publik D. Akuntan pendidik 18. Perusahaan yang masuk golongan perusahaan jasa ialah A. Pasar Swalayan B. Toserba C. Perusahaan Reparasi Mobil D. Pabrik minuman kaleng 19. Sistem pemberian nomor kode rekening A. Sama antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya B. Masing-masing berbeda C. Sama dengan standar yang telah ada D. Harus sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan SAK 20. Gambar diatas menunjukan contoh penulisan ? A. Laporan laba rugi B. Neraca C. Neraca lajur D. Transaksi
Pasiva sebuah perusahaan dapat dibagi ke dalam dua kelompok berikut? Kewajiban dan modal Aktiva dan modal Utang dan piutang Piutang dan modal Kunci jawabannya adalah A. Kewajiban dan modal. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, pasiva sebuah perusahaan dapat dibagi ke dalam dua kelompok berikut kewajiban dan modal.
Pasiva adalah utang yang harus diselesaikan oleh perusahaan dalam satu periode akuntansi atau satu tahun. Keputusan perusahaan berutang ini penting sebagai modal usaha yang di masa depan yang diharapkan akan menghasilkan keuntungan yang lebih adalah sejumlah dana pinjaman dari kreditur yang harus dibayar oleh perusahaan sesuai kesepakatan. Komponen yang termasuk ke dalam liabilitas atau jenis pasiva adalah seluruh utang yang sengaja dibuat dalam akuntansi perusahaan untuk meningkatkan aktivitas bisnis perusahaan. Dalam neraca akuntansi perusahaan, hadirnya total pasiva lancar adalah penunjang dalam sebuah periode akuntansi. Hasil perhitungan aktiva dan pasiva adalah kewajiban yang harus dilakukan untuk memahami kondisi keuangan perusahaan. Data ini nantinya akan menunjukkan kestabilan dan prospek jangka panjang perusahaan. Selain itu, perhitungan ini dibutuhkan sebagai data transparansi bagi para pemegang saham. Baca terus artikel ini untuk lebih mendalami pemahaman tentang pasiva! Apa Itu Pasiva Lancar? Pasiva lancar adalah utang yang harus diselesaikan oleh perusahaan dalam satu periode akuntansi atau satu tahun. Keputusan perusahaan berutang dalam bentuk pasiva adalah untuk digunakan sebagai modal usaha yang di masa depan cenderung akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar. Komponen yang termasuk kelompok pasiva adalah utang atau liabilitas. Berdasarkan jangka waktunya, kelompok pasiva ini terbagi menjadi utang jangka panjang long term liabilities dan utang jangka pendek current liabilities. Berikut adalah informasi tentang jenis pasiva. Utang Jangka Pendek Current Liabilities Utang jangka pendek dalam pasiva adalah utang harus segera dibayarkan atau dilunasi oleh suatu perusahaan. Utang ini memiliki tenggat waktu pelunasan selambat-lambatnya satu tahun periode pembukuan akuntansi. Berikut adalah komponen yang termasuk ke dalam utang jangka pendek. 1. Utang Dagang Account Payable Utang dagang dalam pasiva adalah keputusan utang untuk pembelian barang seperti bahan baku untuk kegiatan operasional perusahaan. Umumnya utang ini harus dibayarkan kepada perusahaan partner atau supplier. 2. Utang Wesel Notes Payable Utang jangka pendek wesel dalam pasiva adalah jenis utang yang dibayarkan kepada pihak pemberi dana pinjaman. Utang ini memiliki masa tenggang selama 30, 60, hingga 90 hari. 3. Beban yang Perlu Dibayarkan Accrued Interest Payable Utang ini dalam pasiva adalah jenis liabilitas yang statusnya masih belum dilunasi dalam periode akuntansi tertentu. Accrued interest payable yang merupakan termasuk pasiva adalah biaya sewa, beban gaji atau upah, dan lain sebagainya. 4. Penghasilan yang Ditangguhkan Unearned Revenue Komponen pasiva ini adalah penghasilan perusahaan atas jasanya kepada pihak ketiga. Pembayaran utang ini sudah diterima namun, penghasilan tersebut belum menjadi hak milik sepenuhnya perusahaan sehingga disebut sebagai utang. 5. Penghasilan yang Ditangguhkan Deferred Liability atau Deferred Credit Deferred Revenue adalah pendapatan yang diterima di muka atas barang atau jasa yang yang belum dikirimkan atau dikerjakan. Dalam neraca akuntansi, deferred liability adalah suatu kewajiban dan bukan sebagai aset. Jika jasa atau barang tersebut telah dikirimkan kepada konsumen, maka pasiva ini baru bisa disebut sebagai pendapatan dalam laporan laba-rugi. 6. Utang Gaji Salaries Payable Utang ini dalam pasiva adalah kewajiban perusahaan yang dibayarkan kepada karyawan namun total nominal yang wajib dibayarkan belum bisa memenuhi kewajiban tersebut. Karena itu, komponen ini masuk ke dalam utang perusahaan kepada karyawan. 7. Utang Dividen Dividends Payable Utang Dividen dalam pasiva adalah sebagian dari laba perusahaan yang telah ditentukan untuk dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Karena nominal ini belum dibayarkan, maka akan masuk ke dalam utang pada neraca akuntansi. 8. Utang Pajak Tax Payable Utang ini adalah kewajiban yang harus dilunasi oleh perusahaan atas perhitungan pajak dari seluruh aset perusahaan dalam bentuk bangunan yang telah digunakan. Utang Jangka Panjang Long Term Liabilities Seluruh utang yang kewajiban pelunasannya dibayarkan dalam tenggang waktu yang relatif lama adalah long term liabilities. Berikut komponen yang termasuk ke dalam jenis utang ini. 1. Utang Bank Bank Loan Utang bank dalam pasiva adalah dana pinjaman dari bank yang didapatkan oleh perusahaan sebagai modal kerja perusahaan. Umumnya, dana dari utang bank digunakan untuk aktivitas ekspansi bisnis atau penggabungan perusahaan. 2. Utang Hipotek Mortgages Payable Utang ini adalah pinjaman perusahaan dengan adanya jaminan berupa aset aktiva tetap atau harta tetap milik perusahaan. 3. Utang Obligasi Bond Payable Obligasi adalah surat utang jangka menengah panjang yang dapat dipindahtangankan. Surat obligasi adalah bukti yang menyatakan bahwa pemegang surat obligasi meminjamkan sejumlah uang kepada sebuah badan bisnis atau perusahaan yang mengeluarkannya. Jika perusahaan menerbitkan surat obligasi, maka perusahaan perlu membayar utang dan bunga dari jumlah pinjaman dana yang dikeluarkan oleh pemegang surat obligasi. 4. Kredit Noveltasi Long Term Loan Kredit noveltasi dalam pasiva adalah kewajiban perusahaan yang diperoleh dari pihak bank atau lembaga keuangan lain yang bentuknya berupa pinjaman jangka panjang. 5. Utang Berdurasi Subordinated Loan Utang ini adalah kewajiban oleh pemegang saham perusahaan induk yang sifatnya tidak ada bunga. 6. Utang Sewa Dana Payable Lease Payable lease dalam pasiva adalah utang yang berasal dari perusahaan asing guna pembelian aset tetap dimana pembayaranya pembayaranya diangsur dalam rentang waktu cukup panjang. 7. Utang Pemegang Saham Holding Company Loan Jika sebuah perusahaan memiliki perusahaan afiliasi maka utang pemegang saham adalah kewajiban yang harus dibayarkan. Utang ini wajib diberikan perusahaan induk kepada perusahaan afiliasi atau anak perusahaan yang baru untuk modal operasional usaha perusahaan. Umumnya utang ini pembayarannya diangsur dalam rentang waktu cukup panjang Fungsi Pasiva dan Aktiva Liabilities and Assets Dalam laporan keuangan perusahaan, terdapat perhitungan rasio utang pasiva terhadap aset aktiva yang akan menghasilkan angka untuk menunjukkan modal capital yang merupakan hak milik perusahaan. Singkatnya, modal atau capital diperoleh dari selisih atau perhitungan nilai lebih dari total aktiva aset dengan kewajiban utang sebuah perusahaan. Dari sebuah laporan keuangan perusahaan, utang pasiva tidak melulu memiliki artian performa buruk sebuah perusahaan. Dengan mengambil keputusan untuk berutang dengan strategis, sebuah perusahaan dapat terus mengembangkan bisnisnya dengan konsisten. Karena itu, pasiva adalah salah satu komponen paling penting yang harus dimiliki oleh sebuah perusahaan dalam neraca akuntasi. Jika dibarengi dengan pengelolaan aset aktiva dan utang pasiva yang baik, sebuah perusahaan mampu mendapatkan keuntungan maksimal bagi badan usaha itu sendiri dan juga investornya. Temukan Opsi Investasi Menjanjikan Hanya Dengan Modal 1 Juta di LandX! Yuk Download Aplikasi LandX Sekarang!!!
Pengertian Pasiva, Macam Jenis dan Contoh Pasiva Liabilitas Terlengkap – Pasiva atau liabilitas atau Hutang adalah suatu pengorbanan ekonomi yang dilakukan oleh suatu entitas bisnis di masa yang akan datang. Pengorbanan ini muncul karena adanya aktivitas usaha. Pasiva adalah kewajiban perusahaan yang harus dibayarkan kepada pihak ketiga, komponen akun yang masuk kedalam pasiva adalah modal ekuitas dan hutang. Berikut beberapa contoh pasiva liabilitas adalah uang yang dipinjam dari pihak lain, giro atau cek yang belum dibayarkan, dan pajak penjualan yang belum dibayarkan ke negara. Istilah liabilitas diadopsi dari bahasa Inggris liability untuk menggantikan istilah sebelumnya yaitu kewajiban. Karena kini kata kewajiban digunakan untuk merujuk pada istilah bahasa Inggris obligation. Menurut wikipedia, Liabititas liability adalah hutang yang harus dilunasi atau pelayanan yang harus dilakukan pada masa datang pada pihak lain. Dilihat dari jangka waktunya pasiva dikelompokkan dalam 2 dua jenis yaitu Liabilitas Jangka Pendek atau Hutang Jangka Pendek Current Liabilities Liabilitas Jangka Panjang atau Hutang Jangka Panjang Long Term Liabilities Hutang Jangka Pendek Current Liabilities Hutang/liabilitas jangka pendek atau hutang lancar Current Liabilities adalah hutang yang harus ataupun diharapkan segera mungkin dapat dibanyarkan paling lambat selama satu tahun pembukuan. Berikut jenis-jenis akun yang masuk ke dalam hutang jangka pendek Current Liabilities yang perlu diketahui diantaranya yaitu a. Utang Dagang Account Payable Utang Dagang adalah hutang yang timbul akibat pembelian barang bahan baku atau yang lainya dalam rangka operasional perusahaan kepada rekanan perusahaan supplier. b. Utang Wesel Notes Payable Utang Wesel adalah wesel yang harus dibayarkan perusahaan kepada pihak yang pernah memberikan pinjaman. Biasanya dalam kurun waktu 30 hari, 60 hari atau 90 hari. c. Beban Yang Masih Harus Dibayar Accrued Interest Payable Beban yang masih harus dibayar adalah biaya yang masih belum dilunasi dalam periode akuntansi, contohnya seperti sewa, gaji, upah dan biaya yang lain. d. Penghasilan Yang Ditangguhkan Differed Revenue Penghasilan yang ditangguhkan adalah penghasilan yang semestinya belum menjadi hak perusahaan. e. Pendapatan Diterima Dimuka Unearned Revenue Pendapatan diterima dimuka adalah suatu bentuk kewajiban yang timbul akibat suatu perusahaan atau entitas menerima pembayaran sebelum kewajiban atas barang atau jasa masih belum dilakukan atau di realisasikan. f. Utang Gaji Salaries Payable Utang gaji adalah kewajiban yang masih harus dibayarkan perusahaan kepada karyawan yang belum dibayarkan. g. Utang Deviden Deviden Payable Utang deviden adalah bagian laba perusahaan atau entitas yang diberikan kepada pemilik saham tapi belum dibayar pada saat neraca telah disusun. Hutang Jangka Panjang Long Term Liabilities Hutang atau liabilitas jangka panjang adalah segala hutang yang waktu pembayarannya relatif lama, melebihi satu periode akuntansi lebih dari satu tahun. Berikut beberapa akun yang masuk ke dalam liabilitas/hutang jangka panjang, diantaranya yaitu Utang Bank Bank Loan Utang Bank adalah suatu pinjaman yang diperoleh dari bank untuk modal kerja sebuah perusahaan. Biasanya utang ini digunakan untuk hal strategis seperti ekspansi atau penggabungan sebuah entitas atau perusahaan lain. Utang Hipotik Mortgages Payable Utang hipotik adalah utang pinjaman bank dengan menjadikan asset tetap harta tetap perusahaan sebagai jaminannya. Utang Obligasi Bond Payable Utang obligasi adalah kewajiban yang muncul akibat menerbitkan atau menjual obligasi oleh perusahaan. Kredit Noveltasi Long Term Loan Kredit noveltasi adalah kewajiban yang diperoleh dari pihak bank atau lembaga keuangan lain berupa pinjaman jangka panjang. Utang Suberduresi Subordinated Loan Utang suberduresi adalah kewajiban pemegang saham perusahaan induk yang bersifat tidak ada bunga. Utang Sewa Dana Payable Leasme Utang sewa dana adalah hutang yang berasal dari perusahaan asing guna pembelian asset tetap yang pembayaranya diangsur dalam rentang waktu cukup panjang. Utang Pemegang Saham Holding Company Loan Utang pemegang saham adalah kewajiban yang diberikan perusahaan induk kepada perusahaan afiliasi atau anak perusahaan yang baru sebagai modal operasional usaha perusahaan yang dikendalikanya. Utang Sewa Jangka Panjang Long Term Lent Liabilities Utang sewa jangka panjang adalah kewajiban perusahaan yang masih harus dibayar dalam rentang waktu relatif lama. Rumus Pasiva Berikut rumus pasiva/liabilitas/hutang, yaitu a. Hutang Jangka Pendek/Hutang Lancar = Utang usaha + utang Gaji + Utang listrik + Utang sewa + Utang wesel + Dan Lain-Lain b. Hutang Jangka Panjang = Utang Bank + Utang Hipotik + Utang Obligasi Demikian artikel tentang “Pengertian Pasiva, Macam Jenis dan Contoh Pasiva Liabilitas Terlengkap“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa
pasiva sebuah perusahaan dapat dibagi ke dalam dua kelompok berikut